Welcome

SELAMAT DATANG DI BLOG KUA KECAMATAN TALUN KABUPATEN CIREBON

31 Mei 2018

Menikahi Duda Cerai

Ketahui 4 Hal Ini Sebelum Jalin Cinta dengan Duda Cerai

Cinta kerap datang tanpa direncanakan. Terkadang pesona pria matang begitu menantang. Tapi sebelum melangkah lebih jauh dalam hubungan serius, cari tahu dulu statusnya. Lajang, menikah, atau pernah menikah alias bercerai? Ketika memutuskan untuk berhubungan dengan pria yang berstatus duda cerai, pahamilah bahwa dia memiliki masa lalu yang akan memengaruhi masa depannya bersamamu. Bisa jadi sang mantan istri masih kerap hadir dalam kehidupannya atau justru malah masing-masing telah melanjutkan hidup. Tapi luka perceraian tentu masih membekas. Atau dia memiliki tanggung jawab anak. Hal itu wajar saja, namun perlu dipahami. Pria yang pernah gagal berumah tangga cenderung memiliki sudut pandang berbeda terhadap kehidupan. Perceraian bukanlah hal yang mudah dihadapi. Berbeda dari kehilangan orang yang dicintai karena ajal tiba, kehilangan karena perceraian cukup membuat dunia seseorang jungkir balik. Apalagi bila rumah tangga yang dibangun cukup lama. Mengatur kehidupan, keuangan, dan lingkungan selepas berpisah dengan pasangan jadi pe-er tersendiri. Nah, bila kamu jatuh cinta dan berniat berhubungan jangka panjang dengan pria yang pernah bercerai, setidaknya ada empat hal yang perlu dicermati.
1. Pastikan dia telah bercerai. Mudah sekali jatuh dalam perangkap hubungan dengan pria bercerai yang sesungguhnya belum benar-benar cerai. Jadi pastikan dulu dia telah bercerai dan berpisah dari istrinya sebelum kamu memulai hubungan baru dengannya. Terlibat hubungan dengan pria yang belum benar-benar cerai hanya akan membuatmu menghadapi dilema. Pria yang belum benar-benar bercerai atau tengah mengurus perceraian cenderung perhatiannya terpecah, tak akan sepenuhnya untukmu.
2. Jangan terburu-buru. Jangan terburu-buru masuk ke dalam hubungan dengannya. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Sama seperti ketika akan berhubungan dengan pria lajang lainnya, kamu pun perlu mengenal kepribadian pria bercerai ini dengan baik sebelum memulai hubungan. Tak ada salahnya mencari tahu penyebab perpisahannya dengan mantan istri. Hanya saja tak perlu mendesaknya untuk segera mengungkap hal itu. Bisa jadi masih ada trauma tersisa meski kini mereka telah resmi berpisah. Memahami latar belakang dan karakter pria bercerai akan membantumu untuk mengetahui dia tak akan mengulangi kesalahan yang sama denganmu. Tapi perlu dipahami juga bahwa dia mungkin masih mengatasi rasa sakit akibat perpisahan.
3. Berhati-hati dengan kebiasaannya. Sebelum memulai hubungan apa pun, sebaiknya kamu berhati-hati. Kamu perlu selalu waspada dengan hubungannya sebelumnya. Apakah dia pernah menyakiti pasangannya atau tidak. Bila iya, tak perlu pikir dua kali untuk menghindari hubungan itu.
4. Dia mungkin tak mudah menerimamu dalam hidupnya. Seringkali pria yang pernah bercerai akan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan kehidupan lajang. Bahkan mungkin dia tak mudah masuk dalam suatu hubungan. Dia pernah mencoba dan gagal. Bila pria bercerai yang kamu cintai memang berjuang untuk membangun hidupnya kembali, maka yang bisa kamu lakukan adalah bersabar. Beri dia waktu dan dukungan yang diperlukan.
Sumber : facebook.
posted from Bloggeroid

28 Mei 2018

Matahari Tepat diatas Ka'bah. Cek arah Kiblatmu

Jakarta (Kemenag) --- Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Juraidi menjelaskan bahwa berdasarkan data astronomi, Ahad (27/05) dan Senin (28/05) lusa, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah. Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," terang Juraidi di Jakarta, Jumat (25/05).

Menurutnya, peristiwa semacam ini dikenal juga dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah. Yaitu, waktu Matahari di atas Ka'bah di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

Momentum ini, lanjut Juraidi, dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.

Dijelaskan Juraidi, ada beberapa hal yang perlu diperhaikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu:

1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom
posted from Bloggeroid

15 Mei 2018

Rukyat Hilal Awal Ramadhan 1439H


Penentuan awal ramadhan 1439H diawali hari ini terjadinya ijtima pada Selasa, 15 Mei 2018 pukul 18:48 WIB. Ijtima menurut wikipedia adalah peristiwa dimana bumi dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama, jika diamati dari bumi,  dan ijtima terjadi setiap tanggal 29,531hari sekali. Dari ijtima ini akan ditentukan apakah besok sudah mulai bulan baru atau bulan sebelumnya digenapkan menjadi 30 hari (istikmal). Bila setelah ijtima terjadi hilal dapat dilihat maka dipastikan besok sudah mulai bulan baru (tanggal 1) sebaliknya ketika hilal tidak dapat dilihat maka digenapkan menjadi 30 hari dan lusa baru memasuki tanggal 1 bulan baru.

Inilah titik pangkal terjadinya perbedaan penentuan awal bulan antara satu ormas islam dengan ormas lain, walaupun sidang isbat diselenggarakan oleh pemerontah (Kementerian Agama) akan tetapi tidak bisa dilepaskan begitu saja hasil perhitungan masing-masing lembaga falakiyah ormas dengan hisabnya masing-masing. Kriteria bulan baru dengan berapa ketinggian hilal yang mungkin dirukyat menambah kisruh penentuan awal bulan Qamariyah di Indonesia, apalagi ormas yang meyakini hisab hakiki menjadi pedoman, dengan asumsi berapapun ketinggian hilal kalau sudah wujud maka esok hari sudah masuk bulan baru, sementara pemerintah berpedoman pada ketinggian hilal 2 derajat sesuai kesepakatan Negara negara MABIMS.

Menurut hemat penulis yang dulu ketika di bangku kuliah pernah sedikit mecicipi belajar ilmu falak, mudah saja mengira-ngira kapan bulan baru akan datang dengan berpedoman pada saat ijtima. Bila ijtima terjadi malam hari sampai dengan sebelum dzhuhur, maka saat matahari terbenam hilal sudah tinggi dan kemungkinan dapat dirukyat, akan tetapi bila ijtima terjadi sesudah dzhuhur sampai menjelang maghrib maka akan terjadi perbedaan penetapan bulan baru. Hisab hakiki menyatakan besok sudah bulan baru sementara yang berpedoman kepada rukyat,  hilal masih belum bisa dilihat sehingga harus istikmal dan bulan baru 2 hari lagi. Bila ijtima terjadi setelah maghrib hingga malam keesokan harinya maka semua sepakat hilal mustahil dilihat, besok hari masih tanggal 30 dan lusa barulah masuk bulan baru.

Model ketiga inilah yang terjadi dalam penetapan awal bulan ramadhan pada tahun ini. Ijtima terjadi pada tanggal 15 Mei 2018 pukul 18:48 setelah tibanya maghrib pada pukul 17:39 untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya. Jadi. Saat matahari tenggelam belum terjadi ijtima sehingga mustahil akan terbitnya hilal. Dalam kondisi khusus seperti ini apalah artinya rukyatul hilal saat terbenam matahari dan apa yang harus dibuktikan ketika hisab telah menunjukkan bukti kuat bahwa hilal mustahil dilihat. Bahkan bila ada satu orang saja yang mengaku melihat hilal pada hari ini maka dia telah melakukan kebohongan besar karena secara logika ilmu falak itu gak mungkin terjadi.

Sidang isbat di Kementerian Agama sore ini dalam berita acaranya pasti dipenuhi dengan laporan tiap-tiap daerah tidak satupun melihat hilal. Dalam hemat penulis tanpa pengamatan maupun sidang isbatpun sudah bisa diputuskan awal bulan ramadhan kali ini, tentunya dengan menghemat anggaran yang ada untuk alokasi lain daripada dihabiskan untuk menatap langit yang tidak akan memberikan kesimpulan apapun karena ijtima pun belum terjadi. Semoga bermanfaat.